Apa Sih Papercraft Itu ?

Apa Sih Papercraft Itu ?

Papercraft adalah pengembangan dari origami (seni melipat kertas di Jepang). Bedanya papercraft dengan origami adalah origami adalah seni melipat kertas dengan menggunakan 1 lembar kertas sementara papercraft adalah seni merakit kertas dari beberapa lembar kertas menggunakan beberapa teknik seperti menggunting, melipat, mengelem, dan membentuk kertas.

Julius Perdana, seorang seniman papercraft membagi pengetahuan dan informasi mengenai seni kertas ini. Aslinya bernama 3D Papercraft, tapi lantas biasa disebut papercraft saja. Papercraft adalah kerajinan kertas yang berbentuk 3 dimensi. Kemudian berkembanglah berbagai macam sebutan mengenai hobi dan seni kerajinan ini, tetapi bila dicermati ada pengelompokkan terhadap papercraft, yakni dari minat dan audiensnya. Papertoy merupakan perkembangan dari vinyl toys yang merupakan salah satu hasil dari urban art, grafitti danstreet art. Vinyl toys dibuat oleh seorang seniman urban yang berupa wujud 3 dimensi dari karakter rekaan mereka sendiri, biasanya berbentuk sederhana dengan menekankan pada seni grafis yang dituangkan pada bidang 3 dimensi tersebut. Obyek yang dibuat papercraft secara general meliputi hampir semua benda yang ada di dunia, miniatur dalam bentuk kertas, ada yang kendaraan, bangunan, manusia, binatang, karakter game, film bahkan makanan juga dibuat papercraftnya. Kemudian ada lagi yang namanya paper modelPaper model adalah turunan dariscale model, yaitu model dari benda asli dengan skala dan tingkat kemiripan yang mendekati aslinya. Maka itu paper model dapat sangat detail sekali baik bentuk 3 dimensinya maupun warnanya atau grafisnya. Jika kita melihat maket sebuah bangunan yang terbuat dari karton itu dapat disebut paper model atau card model. Semuanya itu termasuk di dalam papercraft.

Sejarah Perkembangan Papercraft

Menurut Wikipedia, sejarahnya dimulai dari paper model, berupa kendaraan perang atau bangunan pada tahun 1940an, di Amerika Serikat, Inggris dan Eropa. Lalu sangat berkembang di Jepang sampai muncul genre baru selain paper model, yaitu di sebut pepakura, miniatur dari kertas tapi tanpa skala. Tidak melulu bangunan dan kendaraan, tapi juga manusia, binatang bahkan makanan. Tahun 2000an muncul genre baru lagi yaitu papertoys.

”Saya pernah mendengar bahwa papercraft sudah ada sejak tahun 1970an tapi sangat terbatas orang tertentu, mungkin dibawa dari Jepang,” ungkap Julius. Kemudian Julius juga menceritakan bahwa di tahun 1980an dulu majalah Bobo seringkali memberikan bonus “prakarya”, “Saya masih ingat dulu waktu di SD namanya prakarya, membuat kerajinan dari kertas, gunting dan lem. Dan juga dijual mainan merakit dari karton dijual di depan sekolah dulu sepertinya impor dari Jepang,” tambahnya.

“Kemudian di Tahun 1990an majalah Angkasa mempunyai rubrik model kertas (paper model) yang terbit tiap bulan dengan jenis pesawat model terbaru. Pembaca diberikan kesempatan untuk mendesain sendiri model pesawat dan mengirimkannya untuk dimuat,” ujar Julius yang juga Webmaster dan Designer di Paper-replika.com.

Julius pun ikut mengirimkan karya-karyanya, dan sempat dibukukan dalam 3 jilid buku. Berlanjut di tahun 2000an, seni ini mulai diminati lagi dan banyak pilihan karena internet mulai dikenal luas. Julius juga sudah membuat buku paper model bersama majalah angkasa tahun 2005.

Papercraft Tak Komersil ?

Anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar. Menurut Julius, papercraft dapat diperjualbelikan, tentunya harus desain orisinal bukan merupakan saduran atau terkait copyright pihak ketiga. Papercraft dapat dijual dalam bentuk buku atau kit. “Saya kira (papercraft) cukup menjanjikan jika disusun dengan konsep dan dikemas dengan baik apalagi untuk pendidikan. Dulu saya menjual paper model secara online (pembeli dari luar indonesia), Saya juga pernah bersama designer-designer lain dari luar negeri membuat buku bersama, yaitu Build Your Own Paper Robots,” kata Julius. Iapun juga menerima order mendesain papercraft (khusus perusahaan), tetapi yang paling utama untuknya adalah membagikan desainnya secara gratis. Walaupun terkesan digratiskan sebenarnya tidak ada yang gratis, “Saya mendapat penghasilan dari iklan di web saya.. Analoginya mirip dengan free magazine, saya merilis rata-rata 2 desain per minggu,” tambah pria yang berdomisili di Depok ini.

Julius pun tak langsung mahir menciptakan pola papercraft sendiri, ketika berkenalan dengan papercraft di tahun 1990an, Julius masih menerapkan desain orang lain, dan baru mulai mengerjakan desainnya sendiri di tahun 1994. Julius yang menempuh pendidikan sebagai arsitek ini juga sarat dengan prestasi yang didapatkan dari hobinya terhadap papercraft, yakni :

  • Juara Umum desain lomba paper model yang diadakan majalah Angkasa tahun 1995
  • Majalah Angkasa menerbitkan 3 jilid buku paper model pesawat yang di antaranya adalah karya-karya dirinya.
  • Tahun 2005, bersama majalah angkasa menerbitkan buku model kertas : Main Battle Tank
  • Tahun 2007, Membuat web untuk menjual pola model kertas secara online di julescrafter.com
  • Tahun 2008, membuat paper-replika.com. Dan menutup julescrafter.com di tahun 2009 untuk fokus di paper-replika.com
  • Tahun 2009, bersama designer luar negeri membuat buku bersama : Build Your Own Paper Robots.
  • Tahun 2010, ikut sebagai paper model artist untuk membuat iklan TVC kartu Flash BCA versi papercraft, dan juga iklan majalah.
  • Mendesain papercraft untuk bonus majalah animonster dan MAXIM Indonesia
  • dan masih ada beberapa proyek yang belum bisa dibuka sekarang karena permintaan klien.

Alat Yang Digunakan Dalam Pembuatan Papercraft :

1. Cutter
Sebagian orang memilih memakai cutter sebagai alat pemotong karena hasilnya lebih rapi (dengan catatan kalau bisa makenya), yang jelas cutter lebih efektif daripada gunting untuk memotong part yang lurus dan panjang.
2. Penggaris
Jika kalian perlu membuat lipatan yang cukup keras, gunakanlah alat ini. Penggaris besi sangat direkomendasikan namun penggaris dari bahan keras lainnya juga cukup bagus, kalian juga bisa memakai sudut meja atau benda yang keras dan bersiku lainnya sebagai alternatif.
3. Pinset
Pinset sangat membantu jika kamu harus menempelkan bagian-bagian yang kecil atau saat kalian harus bekerja dengan sudut-sudut dan bagian yang sulit dijangkau.
Pinset juga bisa dipakai untuk menjepit bagian yang baru dilem dan menahannya sampai kering dan tertempel dengan benar.
4. Tusuk gigi
Hampir sama dengan pinset, kamu bisa menggunakan alat ini untuk memoleskan lem di bagian-bagian yang sulit dijangkau.
Kalian juga bisa meruncingkan batang korek api atau lidi sebagai alternatif pengganti tusuk gigi.
5. Pensil
Gunakan alat ini saat harus mengerjakan bagian yang harus dilipat secara melengkung atau menggulung sesuatu.
6. Sarung tangan
Kamu bisa memakai sarung tangan saat membuat pepakura untuk menghindari supaya keringat dari telapak tangan tidak mengenai pola dan melunturkan warna di kertas.
7. Kipas angin atau hairdryer
Sangat membantu jika kamu ingin mengeringkan lem pada kertas dengan cepat.
Bahan Yang Digunakan Dalam Pembuatan Papercraft :
1. Kertas
Kamu bisa berekspresi dengan memakai berbagai jenis kertas, namun disarankan minimal berat kertas yang kalian pakai adalah 80 gram. Kamu juga bisa bebas mengubah pola dan memakai bahan kertas yang berbeda-beda.
2. Lem
Gunakan lem kertas yang cepat kering dan tidak menimbulkan bekas yang mencolok.
Dobeltape juga bisa dipakai tapi sebaiknya gunakan hanya saat kamu mengelem untuk bagian-bagian yang tidak terlihat.
3. Clear PYLOX
Atau aerosol sejenis lainnya. Bisa digunakan untuk melapisi pepakura yang sudah jadi agar tahan terhadap air serta membuat pepakura kalian lebih kuat dan kaku.
4. Bahan-bahan lain
Kamu bisa memakai benda-benda lain seperti kain dan mika untuk membuat aseksoris tambahan seperti pita dan kacamata. Kamu juga bisa memakai styrofoam atau bahan-bahan lain dan berkreasi sebebas-bebasnya.

Untuk Semua Produk Papercraft dari Kurnia Nuraini Tour and Travel bisa dilihat DISINI.

-Just have fun with Papercraft’s Kurnia Travel-

Tinggalkan Balasan